Walaupun bulan puasa bentar lagi udahan.. hikz masih semangat bikin makanan buat tajil, kali ini aku ambil bahan baku kolang kaling. Resep ini aku dapat saat berkunjung ke rumah kerabat yang menyajikan olahan manisan kolang kaling yang tidak biasa menurut aku. Selain sebagai tajil di bulan Ramadhan, manisan kolang kaling ini banyak juga disajikan sebagai makanan penutup di saat hari raya. Normalnya, manisan kolang kaling dibuat dalam dua varian warna: merah dan hijau. Kalo yang umum itu rasa gula nya sangat kuat, karena memang direndam syirup dengan kuantitas yang banyak ( biasanya syirup rasa cocopandan atau syirup rasa melon ), dan untuk orang yang tenggorokannya sensitif gak lama dari itu mulai bereaksi, alias batuk. Kolang kaling memang gak ada duanya, rasanya kenyal dan khas banget, kolang kaling sendiri terbuat dari biji aren yang dibakar kemudian di ambil intinya, di rebus, di rendam dengan bahan khusus fermentasi, hingga jadilah olahan kolang kaling. Kali
(Gambar: mypositiveparenting.org) Buat ibu dan ayah yang baby nya siap untuk solid food pertamanya, mungkin mulai cari-cari info seputar MPASI ya. Apa lagi kalau baru anak pertama.. Pasti antusias banget (kalo aku pribadi baru melek tentang MPASI, khususnya MPASI homemade pas anak ke 2, tapi tak ada kata terlamabat.. 😊) Bicara MPASI, ada banyak jenis, mulai dari yang instan dan homemade, yang homemade juga banyak lagi cabang-cabangnya ada WHO, FC, BLW, dll... MPASI zaman now emang beragam.. Ga cukup anak di kasih asal judulnya bubur, selesai. Tapi setiap jenis ada rule nya. Kalau yang umum dan gencar di gembar-gembor ibu kader posyandu adalah MPASI WHO dan juga yang sangat di rekomendasikan menkes. Ada yang perlu diperhatikan untuk bikin MPASI ala WHO ( World Health Organization), simpelnya harus memperhatikan: tekstur, jenis, dan porsi, sesuai usia dede bayi nya. Juga wajib juga memperhatikan cara pengolahannya, harus bersih dan tepat cara pengolahannya. Untuk sekarang